Minggu, 30 Januari 2011

Ragam Bahasa Kent (Cant)

A.Sosiolinguistik
Seperti yang dinyatakan Sumarsono (2002: 1), sosiolinguistik merupakan ilmu yang relatif baru. Sosio adalah masyarakat, sedangkan linguistik adalah kajian bahasa. Sehingga dapat disimpulkan bahwa kajian sosiolinguistika adalah ilmu yang mempelajari bahasa yang dikaitkan dengan kondisi kemasyarakatan. SL secara sederhana dirumuskan oleh Pride dan Holmes via Sumarsono (2002: 2), “…..the study of language as part of culture and society”, yaitu kajian bahasa sebagai bagian dari kebudayaan, bukan sesuatu yang berdiri sendiri.
SL menyoroti keseluruhan masalah yang berhubungan dengan organisasi sosial perilaku bahasa, tidak hanya mencakup pemakaian bahasa saja. Akan tetapi, termasuk juga sikap-sikap bahasa, perilaku terhadap bahasa dan pemakai bahasa. Sehingga batasan ini ingin menarik SL ke bidang sosiologi daripada ke linguistik. SL dapat mengacu kepada pemakaian data kebahasaan dan menganalisisnya ke dalam ilmu-ilmu yang menyangkut kehidupan sosial. Dan sebaliknya, mengacu pada data kemasyarakatan kemudian dianalisis ke dalam linguistik.

B.Ragam Bahasa
Menurut Bachman (1990), ragam bahasa adalah variasi bahasa menurut pemakaian, yang berbeda-beda menurut topik yang dibicarakan, hubungan pembicara dan kawan bicara, orang yang dibicarakan serta menurut medium pembicara. Jadi variasi bahasa merupakan keanekaragaman bahasa yang disebabkan oleh faktor-faktor tertentu. Berdasarkan faktor penyebabnya, ada beberapa variasi bahasa, antara lain adalah: variasi kronologis, variasi geografis, variasi sosial, variasi fungsional, variasi gaya/style, variasi kultural dan variasi individual.
Variasi sosial adalah variasi bahasa yang disebabkan oleh perbedaan sosiologis. Realisasi sosial ini berupa sosiolek, seperti bahasa jargon, argot, akrolek, basilek, slang, vulgar, kolokial dan ken (cant).

C.Bahasa Kent
Bahasa kent merupakan wujud variasi bahasa yang digunakan oleh kelompok sosial tertentu, dengan lagu yang dibuat-buat, supaya menimbulkan kesan memelas. Bahasa ini diucapkan dengan intonasi menurun dan penuturnya merendah diri di hadapan mitra tuturnya. Bahasa digunakan seseorang untuk mendapatkan apa yang diinginkan dari orang lain dengan cara memelas, diujarkan penuh dengan rengekan dan kepura-puraan. Biasanya digunakan oleh para pengemis atau peminta-minta. Bahasa ken disebut juga bahasa pengemis (the cant of beggar).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar